Harga Beras di 20 Wilayah Ini Masih Mahal, Tembus Rp 54.000/Kg di Intan Jaya
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras pada zona 2 dan zona 3 masih berada di atas rata-rata nasional pada minggu pertama Agustus 2025. Kedua zona ini mencakup wilayah Sumatera (selain Lampung dan Sumatera Selatan), Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Maluku, dan Papua. Sementara itu, harga beras di zona 1 seperti Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi justru mengalami penurunan.

Harga Beras di Zona 1, 2, dan 3
Menurut Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, harga beras di zona 1 berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14.900/kg, yaitu sekitar Rp 14.731/kg. Namun, di zona 2, rata-rata harga beras sudah mencapai Rp 15.744/kg. Bahkan di Kabupaten Mahakam Ulu, harga beras menembus Rp 20.685/kg.
Sementara itu, zona 3 menunjukkan harga yang jauh lebih tinggi. Kabupaten Intan Jaya mencatat harga beras termahal, mencapai Rp 54.772/kg, diikuti Kabupaten Puncak Rp 45.000/kg dan Pegunungan Bintang Rp 40.000/kg.
Harga Beras Tertinggi di Zona 2
- Kab. Mahakam Ulu – Rp 20.685/kg
- Kab. Kutai Timur – Rp 18.974/kg
- Kab. Kutai Barat – Rp 17.972/kg
- Kab. Rokan Hulu – Rp 17.500/kg
- Kab. Kuantan Singingi – Rp 17.493/kg
- Kab. Paser – Rp 17.436/kg
- Kab. Deli Serdang – Rp 17.412/kg
- Kab. Simeulue – Rp 17.297/kg
- Kota Bontang – Rp 17.248/kg
- Kab. Rokan Hilir – Rp 17.205/kg
Harga Beras Tertinggi di Zona 3
- Kab. Intan Jaya – Rp 54.772/kg
- Kab. Puncak – Rp 45.000/kg
- Kab. Pegunungan Bintang – Rp 40.000/kg
- Kab. Tolikara – Rp 30.619/kg
- Kab. Lanny Jaya – Rp 30.000/kg
- Kab. Puncak Jaya – Rp 29.580/kg
- Kab. Mamberamo Tengah – Rp 28.500/kg
- Kab. Yalimo – Rp 26.926/kg
- Kab. Jayawijaya – Rp 25.981/kg
- Kab. Nduga – Rp 25.000/kg
Faktor yang Mempengaruhi Harga Beras
Perbedaan harga beras antarwilayah dipengaruhi oleh biaya distribusi, akses transportasi, dan ketersediaan pasokan. Di daerah terpencil seperti Papua, ongkos kirim dan keterbatasan infrastruktur membuat harga pangan, termasuk beras, menjadi jauh lebih mahal dibandingkan wilayah lain.
Upaya Pengendalian Harga
Pemerintah terus berupaya menekan harga beras melalui program bantuan pangan, operasi pasar, dan perbaikan infrastruktur logistik. BPS menegaskan bahwa pengawasan harga dan distribusi akan diperketat, terutama di wilayah-wilayah dengan harga tertinggi.